kita laungkan juga pesan merdeka:
Demokrasi sebenderang mentari
sehasrat hajat semurni harga diri.
Demokrasi sebenderang mentari
sehasrat hajat semurni harga diri.
Lama resah kita—demokrasi luka;
lama duka kita—demokrasi lara.
Demokrasi yang angkuh, kita cemuhi;
suara bebas yang utuh, kita idami!
lama duka kita—demokrasi lara.
Demokrasi yang angkuh, kita cemuhi;
suara bebas yang utuh, kita idami!
Dua abad lalu Sam Adams berseru:
(di Boston dijirus teh ke laut biru):
Tak diperlu gempita sorak yang gebu,
diperlu hanya unggun api yang syahdu.
(di Boston dijirus teh ke laut biru):
Tak diperlu gempita sorak yang gebu,
diperlu hanya unggun api yang syahdu.
Kini menyalalah unggun sakti itu;
kini merebaklah nyala unggun itu.
kini merebaklah nyala unggun itu.
"Kelelakian (Rijal) adalah rahsia hidup sesebuah bangsa dan menjadi faktor utama yang menentukan kebangkitan mereka. Sejarah manusia sebenarnya adalah sejarah kelahiran lelaki-lelaki berkelelakian (Rijal) yang berketrampilan dan memiliki jiwa serta kemahuan yang tinggi. Kekuatan atau kelemahan sesebuah bangsa diukur sejauhmana bangsa ini mampu melahirkan lelaki-lelaki yang memiliki sifat-sifat kelelakian yang sebenar"
(Imam Hasan Al-Bana, Adakah Kita Golongan Yang Bekerja)
Sign up here with your email